Multiple sclerosis merupakan penyakit yang masih misterius karena hingga kini belum diketahui penyebabnya. Untuk itu ketahui beberapa fakta seputar penyakit multiple sclerosis.
Multiple sclerosis adalah penyakit saraf kronis yang paling umum terjadi pada orang dewasa muda dan dapat mengganggu kehidupan pribadi serta profesionalnya. Penderita penyakit ini paling banyak didiagnosis antara usia 30-40 tahun dan perempuan lebih rentan terkena multiple sclerosis dibanding laki-laki.
Hingga kini penyebab pastinya belum diketahui, sejumlah hal diduga menjadi penyebabnya seperti metabolisme tembaga yang abnormal, efek radiasi kosmik, pengaruh lingkungan, genetika atau reaksi autoimun.
Umumnya gejala yang timbul seperti kehilangan koordinasi, kelelahan rasa letih yang tidak biasanya, kelemahan anggota gerak, serta gangguan penglihatan, emosional dan berbicara.
Meski begitu ada beberapa fakta yang muncul seputar penyakit multiple sclerosis yang diungkapkan oleh Peter Behan, profesor neurologi dari University of Glasgow dan Simone Hutchinson, asisten peneliti dari Glasgow Caledonian University, seperti dikutip dari Telegraph, yaitu:
- Penyakit ini lebih menonjol terjadi pada belahan bumi utara dengan daerah berisiko tinggi seperti Skotlandia dan daerah berisiko rendah seperti Afrika Selatan
- Penyakit ini bisa terjadi pada banyak ras, tapi tidak ditemukan pada ras American Indian, Aborigin Australia dan Maoris
- Kemungkinan mengembangkan multiple sclerosis meningkat secara signifikan jika ada anggota keluarga satu tingkat yang memiliki penyakit tersebut.
- Sampai saat ini belum ada obat atau penanganan yang dinilai lebih efektif dibandingkan dengan plasebo, sehingga dukungan dari keluarga atau support grup bisa sangat membantu pasien
- Tidak ada gejala multiple sclerosis yang khas. Sebagian besar penderita akan mengalami lebih dari satu gejala, dan gejala yang timbul bervariasi tergantung pada sistem saraf bagian mana yang kena
- Penyakit multiple sclerosis bukanlah penyakit menular
- Tidak mudah untuk mendeteksi multiple sclerosis, tapi ada beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan dalam menentukan diagnosis seperti MRI otak dan medulla spinalis, pemeriksaan elektrofisiologis untuk mengetahui perjalanan dari sinyal saraf serta pengambilan cairan tulang belakang.
0 komentar:
Posting Komentar