Yang namanya komentator olah raga biasanya harus punya pengelihatan untuk melihat pertandingan yang berlangsung,sehingga bisa mengomentari apa yang sedang berlangsung.
Tapi Dean Du Plessis gak butuh pengelihatannya untuk menjadi seorang komentator. Pasalnya, Dean seorang tuna netra alias buta.
Dean mengandalkan pendengarannya yang tajam untuk mengetahui apa yang sedang berlangsung saat pertandingan Cricket berlangsung di Zimbabwe.
Selain itu, dirinya juga mencuri dengar apa yang komentator lainnya katakan.
Dengan telinganya yang tajam itu pula Dean bisa mendengarkan kecepatan dan juga perputaran bola, bersamaan dengan pengerahan tenaga yang dilakukan para pemain dan juga luapan kegembiraan atau rasa frustrasi mereka.
Dean mampu merasakan kegembiraan atau sebaliknya dari permainan itu di lapangan dan juga mampu menyusun skor dengan memorinya yang seperti komputer.
Bukti lain kalau pendengarannya bisa menggantikan pengelihatannya yaitu dalam sebuah pertandingan di Harare’s Country Club.
Ketika itu para jurnalis melihat bola yang dipukul itu membumbung tinggi ke angkasa setelah tongkat pemukul retak, dan Dean mengatakan,” Pukulan itu keras. Pasti dapat skor 6,” ujar Dean, 33 tahun sambil ‘menatap’ lapangan.
Dan benar aja, bola itu melayang hingga keluar lapangan.
Dalam olah raga yang mengandalkan kecepatan macam sepak bola, kemampuan Dean seperti mustahil. Dean bertanya kepada seorang teman untuk mengkonfirmasikan skor di papan dan menyiarkan berita terbaru itu di radio.
“Aku harus memastikan aku benar-benar akurat,” ujarnya. “Aku biasanya tepat atau sangat dekat. Menurutku aku punya 'rive yang cukup besar di kepalaku.”
Sumber : http://www.kagakribet.com/fun.php/s6ckk05342EH/Hebat.Dean.Du.Plessis,.Komentantor.Buta.Andalkan.Pendengaran..html
0 komentar:
Posting Komentar