Menarik juga mengikuti jejak kopi excelsa asal Jambi ini. Mengapa tidak? Kopi yang tadinya tidak begitu dilirik karena dari segi rasa masih kalah dengan kopi unggulan asal Kerinci, mendadak naik pamor. Pasalnya kopi ini ternyata menjadi incaran pembeli asal Malaysia.
Hebatnya kopi ini dibandrol dengan harga di atas kopi robusta. Hampir seluruh Beras kopi excelsa ditampung (tanpa grading) pedagang di Kuala Tungkal untuk selanjutnya diekspor ke Malaysia. Dan digunakan untuk apa? Tidak ada yang tahu.
Kopi ini sendiri sudah ditanam masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejak 50 tahun yang lalu. Hebatnya kopi biasa ditanam di daerah gambut. Cukup menunggu 3,5 tahun, tanaman ini sudah mulai menghasilkan dengan potensi produksi antara 800 dan 1200 kg beras kopi per ha.
Oleh sebab itu menarik untuk melacak jejak kopi lokal ini. Siapa tahu ternyata excelsa asal Tanjung Jabung ternyata dioleh untuk sajian eksklusif para pengkopi berkocek tebal di luar negeri.
Hebatnya kopi ini dibandrol dengan harga di atas kopi robusta. Hampir seluruh Beras kopi excelsa ditampung (tanpa grading) pedagang di Kuala Tungkal untuk selanjutnya diekspor ke Malaysia. Dan digunakan untuk apa? Tidak ada yang tahu.
Kopi ini sendiri sudah ditanam masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sejak 50 tahun yang lalu. Hebatnya kopi biasa ditanam di daerah gambut. Cukup menunggu 3,5 tahun, tanaman ini sudah mulai menghasilkan dengan potensi produksi antara 800 dan 1200 kg beras kopi per ha.
Oleh sebab itu menarik untuk melacak jejak kopi lokal ini. Siapa tahu ternyata excelsa asal Tanjung Jabung ternyata dioleh untuk sajian eksklusif para pengkopi berkocek tebal di luar negeri.
Sumber : http://pengawasbenihtanaman.blogspot.com/2010/10/misteri-kopi-excelsa-asal-tanjung.html
0 komentar:
Posting Komentar