Gunung bawakareng 2800 mdpl terletak di desa lembanna, kecamatan malino, kabupaten goa kota makassar sulawesi selatan butuh 9jam dari sekretariat kami KPA GARIS, saya berangkat dari palopo sekitar pukul 8 pagi dengan menggunakan motor bersama ramli, seperti kebiasaan kami melakukan pendakian tampa rencana yang matang maklum lah anak muda. Sarat dengan kebiasaan buruk “ngerti ajalah”
Kami berangkat langsung menuju ke makassar dan istirahat di pere-pare. Kami tiba di makassar pada jam 5 sore. Tiba di makassar kami singgah di perumahan Antang rumah salah satu teman kami dari KPA APAL palopo. malam harinya kami sibuk mencari leader untuk membawak kami ke puncak bawakaraeng maklumlah ini termasuk expedition perdana kami.
Pagi pun tiba tetapi leader pun belum kami temukan karna pada bulan 1-3 cuaca memburuk dan seringkali jalur pendakian di tutup. Atas bantuan teman-teman dari MAPALASTA MAKASSAR kami pun bisa memulai pendakian. Kami di antar oleh buntala dan katinggallo mereka berdua menggunakan motor. Setelah berdoa bersama kami pun memulai perjalanan dari kampus UIN MAKASSAR menuju malino, kami memulai perjalanan dari jam 4 sore jalan menuju malino sangat mengasikkan karna melewati hutan pinus yang sejuk.malam tiba kami pun sampai di malino tepatnya desa lembanna. Udara malam sangat dingin tapi allhamdulillah rumah yang kami tempati tinggal kebetulan mengadakan syukuran atau orang sulawesi selatan menyebutnya “barasanji” makan kueh deeeeeeee........H
Ketika pagi sesudah sarapan dan mandi kami pun siap-siap mau mendaki, sebelum mendaki kita di wajibkan bertemu dengan “tata rasik “ sang juru kunci gunung bawakaraeng. Berhubung tata rasik tidak ada kami pun kembali ke rumah tempat menginap dan minta pertimbangan penduduk. Setelah berbincang sejenak kami pun berdoa dan memulai pendakian penduduk berpesan kalau terjadi badai segerah turun karna berbahaya.
Menuju pos 1 kami melewati kebun srobery kemudian memasuki hutan pinus dengan tanjakan yang lumayan, sekitar 1 jam perjalanan kami sampai di pos 1, pos satu ini ini terdapat percabangan belok kanan menuju gunung ramma dan belok kiri menuju gunung bawakaraeng. Sekitar 5 menit istirahat kami pun melanjutkan ke pos 2, melewati sebuah kali kecil, menuju pos 3 jalan sudah mulai menanjak dan penuh dengan pacet.pos 4 sedikit melandai kami tiba di pos 5 sekitar pukul 12. Di pos ini ada sebuah mata air sekitar 100m di sebelah kanan, kondisi alam pos 5 sangat terbuka karna tempat ini sempat terbakar beberapa tahun yang lalu, tempat ini juga sering dijadikan camp bagi pendaki yang kemalaman.apabila menginap di camp ini usahakan jangn terlalu ribut karna tempatnya agak angker
Setelah makan siang kami melanjutkan ke pos 6 hujan pun turun sangat deras, di pos inilah saya mulai mengalami trobel pada betis, di sini kami melewati bebatuan-bebatuan licin dan pepohonan berduri.di sini juga banyak prasasti memoryal bagi pendaki yang wafat. Lokasi pos 6 tidak cocok di jadikan camp karna tak ada air.
Menuju pos 7 kita harus traking agak keras mungkin kemiringan sekitar 70-80 drajat sampai pos 7 lokasihnya di tandai oleh 2 buah batu yang lumayan besar.perjalanan di lanjutkan kembali ke pos 8, menuju pos 8 kami melewati prasasti hal ini membuat saya dan ramli agak takut untuk melanjutkan pendakian di sebabkan kaki saya sepertinya tambah parah dan hujan tak kurung berhenti. Akhirnya kami memutuskan untuk camp di pos 8 dan jam juga menunjukan pukul 3.30 pm.
Pos 8 sangat cocok di tempati unuk camp karna sumber air sangat banyak terdapat sungai yang sangat jernih dan diiiiiiingggiiiiin airnya. Kami pun melewati malam ber 4 sambil bercerita pengalaman-pengalaman masing-masing.setelah makan malam kamipun tidur. Pagi pun menyingsing puncak bawakaraeng terlihat jelas dari pos 8. setelah makan kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 9 tapi masalah pada betis saya tambah parah malahan pinggul saya ikut-ikutan sakit, jalan menuju pos 9 treking cukup berat sekitar kemiringan 70-80 drajat dan melewati hutan lumut yang lebat. Sesampai di pos 9 kami istirahat sejenak dan kemudian melanjutkan ke pos 10 menuju pos 10 kami melewati kebun edelwais di sini hamparan edelwais berjejer sejauh mata memandang eeeeet jangan di petik ya. Sekitar 1 jam berjalan dari pos 9 akhirnya kami sampai di pos 10 lokasinya sangat bagus untuk camp karna terdapat pohon-pohon yang dapat mengurangi hempasan angin. Gunung bawakaraeng terkenal dengan badainya dan udara yang sangat dingin hal ini disebabkan gunung bawakaraeng sangat terbuka jadi udara sangat leluasa berhembus.
Setelah memasang tenda saya pun menuju puncak bawakaraeng yang kira-kira berjarak 100 meter dari tenda.menuju puncak terdapat bekas tiang bendera tempat anak pecinta alam sering melakukan upacara kemerdekaan, hari bumi dan sumpa pemuda. Setelah 5 menit berjalan alhamdullah akhirnya sampai juga di Tanggulasi Puncak Gunung Bawakaraeng yaitu sebuah beton setinggi 1 meter melihat kabut turun dengan cepat kami pun memutuskan untuk kembali ke tenda untuk istirahat.
Setelah badai dan hujan redah pukul 4pm, kami pun kembali ke tranggulasi buat foto-foto tak lama kami di atas puncak badai kembali datang, bahkan lebih parah sampai kami harus rebutan oksigen. Dengan angin, di tengah badai kami mendengar suara teriakan ternyata anggota mapalasta menyusul 8 orang, kami pun turun ke camp pos 10 karna badai tak kunjung berhenti dan jam sudah menunjukan pukul 5pm. Malampun tiba kami melewati malam di gunung bawakaraeng dengan meriah karna jumlah kami sudah 12 orang tambah rame tambah asik. Ke esokan harinya kami kembali ke desa lembanna kec. Malino, dan di lanjutkan ke makassar tepatnya di sekertariat mapalasta. Tapi malamnya kami tinggal di rumah teman yaitu di perumahan antang massar. Besoknya tepat hari jumat kami melanjutkan perjalan pulang kembali kepalopo setelah solat.tepat pukul 11pm kami tiba di sekertariat kpa.garis palopo
Itulah sebagian kecil dari cerita kami dalam pendakian di gunung bawakaraeng 2800 mdpl tanggal 28 januari 2009. semoga ada manfaatnya bagi pembaca dan dapat di jadikan petunjuk dalam pendakian anda.
Sumber : http://aalmarusy.blogspot.com/2010/10/puncak-bawakaraeng-yang-eksotik.html
0 komentar:
Posting Komentar