
Kalau sekarang di Sidoarjo Jawa Timur kita menyaksikan kelahiran sebuah gunung lumpur. Maka di Mexico pernah terjadi kelahiran gunung api. Ya, gunung api, bukan gunung lumpur. Gunung api ini tadinya ya tidak ada wong namanya juga lahir, dan bayi ini lahir ditengah-tengah kebon jagung.
“Pak Dhe gunung apinya sekarang udah gede ya ? “…. ntar dulu dengerin ya ..”

Dari dalam rekahan itu terlihat ada asap keluar. Suasananya tentu sangat menyeramkan. Penduduk sekitar tidak tahu menahu apa yg terjadi. Apakah tuhan marah ? pikir mereka.
Sebuah desa terdekat San Juan and San Salvador Paricutín, yang terakhir ini kira-kira hanya satu kilometer dari titik pusat gunung api yang baru lahir ini.
Sebuah desa terdekat San Juan and San Salvador Paricutín, yang terakhir ini kira-kira hanya satu kilometer dari titik pusat gunung api yang baru lahir ini.
Penduduk sekitar enggan meninggalkan tempat, lah iya lah ya wong tempat itu berupa kebon jagung milik mereka. Tentu saja kebon jagung itu sangat subur sehingga merekapun enggan meninggalkannya. Bahkan satu bulan berikutnya Presiden Mexico Lázaro Cárdenas sendiri datang meninjau tempat ini dan meminta penduduk sekitar untuk mengungsi.

Gambar disebelah ini diambil pada tahun 1948, atau ketika berusia 5 tahun. Ah, ini kalau anak kecil sedang mbeling-mbelingnya, kan. Gunung bayi ini pun memuntahkan lava (batuan cair) dari kepundannya.
Aktifitas kelahiran gunung api inipun tentusaja menjadi sebuah pembelajaran yang bagus dan sangat tepat untuk dipalajari para ahli volkanologi. Berbagai pengamatan selalu dilakukan bahkan dipetakan perkembangannya. Bagaimana dahulunya sebuah desa yang tenteram menjadi sebuah gunung api, bahkan satu desa Paricutin habis ditelan gung bayi ini.

Barline dibawah itu skala pembanding 1 Km


Sangat jelas di gambar itu bagaimana sebuah desa yg digambarkan coklat, terutama desa Paricutin yang setelah delapan tahun ditutup oleh aliran lahar. Juga dua desa lainnya Anghuan serta San Juan sempat ditinggalkan penduduk karena ancaman bahaya letusannya.
Sebuah gereja di Paricutin bahkan menjadi tonggak peristiwa ini. Pada tahun 1948 gereja ini dikelilingi oleh endapan lava yg sudah berubah menjadi batuan beku.
Peristiwa kelahiran ini direkam dan dibukukan dalam buku yg berjudul “Paricutin The Volcano Born in a Mexican Cornfield” by James Luhr dan Tom Simkin.
Akhirnya gunung ini tiba-tiba berhenti aktifitasnya setelah 8 tahun erupsi. Bentuk gunung yang berupa kubah cone (jadi inget eskrim


Bayi gunung itu saat ini tertidur pulass, setelah kelahirannya yg melelahkan selama 8 tahun. Gunung ini akhirnya jatuh tertidur sejak tahun 1952. Walaupun tertidur pulas (?mungkin mati), gunung ini saat ini menyandang gunung termuda didunia, yang lahir pada hari Sabtu, 20 februari 1943. Akhirnya gunung ini menjadi pusat perhatian penggemar wisata kebumian di Mexico.

Yang berwarna hitam legam itu adalah lava flow, atau aliran lava pijar sebelumnya yang menutup Desa Paricutin. Sedangkan kepundannya berbentuk “cone”.

“Pak Dhe, apakah di Sidoarjo nantinya juga menjadi gunung api ?”
“Waddduh ini yg perlu kita selidiki dan kita ketahui, itulah sebabnya kita harus mencatat setiap adanya perubahan perilaku gunung lumpur ini. Saat ini memang yang terlihat adalah semburan uap panas”.
“Apa yang harus dilakukan, Dhe?”
“Ya, paling tidak gunakan semua ilmu semua daya upaya mengetahui dahulu apa yg terjadi, termasuk mencari data-data dengan relief well yang sudah direncanakan itu.”
http://rovicky.wordpress.com/2006/10/01/paricutin-gunung-api-termuda-lahir-tahun-1943/

Paricutín adalah gunung berapi Yang terdapat Di Negara Bagian tidak Michoacán, Meksiko, yakni Di dekat Desa Paricutín. Paricutín seringkali muncul dalam sejumlah Tujuh Keajaiban Dunia Beta Alami.
Sebelum Tahun 1943, gunung berapi tidaklah Ada tersebut. Selama beberapa Pekan, Suara menggelegar seperti guntur sejumlah Aneh, Meski cuaca Cerah. Suara tersebut disebabkan getaran dalam Tanah Oleh ternyata. Aktivitas seismik semakin intens hingga tangga 20 Februari, ketika Petani setempat menyaksikan terbukanya retakan vulkanis Di Tengah-Tengah jagung ladang. Menurut beberapa penuturan, penduduk setempat sempat menutup retakan Artikel Baru tersebut sebelum letusan Tanah Dan Batuan Dan Yang Kecil getaran kuat melanda Wilayah tersebut: P. Penduduk Di desa sekitarnya kemudian mengungsi akibat aktivitas piroklastik mulai terjadi, Dan dalam 24 jam kemudian retakan vulkanis tersebut menjadi gundukan gunung setinggi 50 meter. Seminggu kemudian ketinggiannya, Kali Lipat menjadi doa.

Sebagian Besar gunung berapi pertumbuhan tersebut terjadi PADA Tahun pertama, masih dalam fase piroklastik eksplosif Dan. Akhir asithi fase, yakni sekitar setahun kemudian, gunung api tersebut menjadi setinggi 336 meter. Selama delapan Tahun Ke depan, masih terjadi letusan, Meski sebagian Besar erupsi berupa lava Kecil Yang merusak Kawasan seluas 25 km2. ITU waktu Aktivitas gunung berapi tersebut mulai mereda Penghasilan kena pajak 6 Bulan Terakhir letusan, dimana PADA sering terjadi aktivitas letusan Yang Dahsyat.

Aktivitas vulkanis merupakan dataran bagi Hal biasa dengan Meksiko. Paricutín hanyalah gunung termuda diantara gunung berapi yag 1,400 membentang Di berlipat vulkanis Trans-Meksiko. Gunung Paricutín sangatlah Unik, KARENA kejadiannya dapat diamati sejak Mutasi. Ajaibnya, Tak Ada Korban Yang diakibatkan Catatan meninggal Oleh letusan, tercatat keberadaannya 3 Orang tewas akibat sambaran Petir Yang dihubungkan Artikel Baru Paricutín.
Sumber : http://blognyajose.blogspot.com/2010/11/misteri-gunung-paricutin-gunung-api.html
0 komentar:
Posting Komentar