Buku Urantia

Buku Urantia diklaim telah menyimpan semua intisari dasar kehidupan. Sejarah manusia, asal-usul penciptaan, sains, kosmologi, alam semesta, masa depan bahkan diklaim telah mencatat riwayat hidup Yesus lebih lengkap daripada kitab injil. Inilah investigasi sebuah buku kitab yang diklaim terlalu lengkap oleh para pengikutnya.

Sampul Resmi Urantia Book tahun 2008
Buku Urantia dikatakan sebagai tulisan dari suatu kumpulan makhluk-tengah (dalam bhs. Inggris disebut midwayers, dalam bahasa Indonesia disebut makhluk-tengah karena sulit menyebutkan kata untuk mendeskipsikan ‘setengah manusia dan setengah malaikat’, selain itu beberapa pihak memprotes penyebutan ‘jin’) yang dipimpin 'seorang' Konselor Ilahi dari ‘ibukota alam semesta super’ kita yang ditulis sebagai intisari kehidupan. Buku ini hingga saat ini masih menjadi bahan perdebatan di antara beberapa kelompok. Kelompok Nasrani telah menyangkal kebenaran dari buku Urantia itu, sedangkan pada saat yang bersamaan, telah muncul suatu kepercayaan baru yang menjadikan Urantia sebagai sebuah bentuk agama baru.

Deskripsi mengenai buku Urantia menurut situs resmi buku Urantia, telah disebutkan dengan kesan yang sangat meyakinkan;

Tebal buku ini 2097 halaman dalam bahasa Inggris (tulisan aslinya memang dalam bahasa Inggris). Terdiri dari 196 paper atau makalah. Ada makhluk-tengah yang menulis satu, dua, atau lebih paper.

Sepertiga buku ini, yaitu sekitar 770 halaman ditulis oleh satu tim makhluk-tengah (midwayers). Tulisan para makhluk-tengah ini adalah intisari alam semesta dan catatan riwayat hidup Yesus ketika hidup di dunia. Jauh lebih lengkap dan berurut dari Injil Alkitab. Sumber data utamanya adalah ingatan manusia yang menyaksikan, kemudian makhluk-tengah yang juga menyaksikan, dan terakhir sebagian kecil adalah dari alam roh. Jadi bisa dibayangkan lengkapnya.
Dalam artikel kali ini, saya tidak akan menyinggung unsur agamanya, yaitu tentang Yesus, Tuhan atau apapun yang ada kaitannya dengan agama, saya hanya akan membahas mengenai apa yang didalam buku Urantia itu sendiri selain materi yang berbicara tentang Tuhan dan Agama.


Sekilas tentang Buku Urantia
Buku ini tersusun dari 2097 halaman, yang terdiri dari 196 paper sebagaimana telah disebutkan di atas. Selain bagian pengantar, buku ini dibagi menjadi empat bagian:
  • Bagian I: Mengenai Tuhan dan Jagat Raya, terdiri dari 31 paper,
  • Bagian II: Mengenai Alam Semesta Lokal, terdiri dari 24 paper,
  • Bagian III: Mengenai riwayat bumi, semua agama serta filsafat, terdiri dari 62 paper,
  • Bagian IV: Riwayat Hidup Yesus di dunia: terdiri dari 76 paper.
Pada bagian pertama buku Urantia ini berisi tentang Jagat Raya keseluruhan. Memang susah menjelaskan jika anda belum pernah membacanya, saya sendiri baru membaca secara sepintas 6 paper dari total 196 paper. Untuk lebih gampangnya akan coba saya jelaskan begini; menurut buku Urantia, alam semesta kita ini terdiri dari alam semesta itu sendiri dan alam semestanya alam semesta atau menurut buku Urantia ditulis The Universe of Univers. Nah! Pada bagian satu inilah, The Universe of Universes itu diuraikan secara panjang lebar. Misalnya tentang konsep susunan Master Universe yang dikatakan terdiri dari:

1. The Central Universe—Havona. (Pusat Tata Surya-Havona)

2. The Seven Superuniverses. (Ketujuh Tata Surya Besar)

3. The First Outer Space Level. (Lapisan Terluar Pertama Luar Angkasa)

4. The Second Outer Space Level. (Lapisan Terluar Kedua Luar Angkasa)

5. The Third Outer Space Level. (Lapisan Terluar Ketiga Luar Angkasa)

6. The Fourth and Outermost Space Level (Lapisan Terluar Keempat Luar Angkasa)

Selain itu masih banyak lagi uraian tentang alam semesta di bagian satu ini. Jika anda tertarik untuk membacanya, sambil membaca saya sarankan anda juga sebaiknya bermain-main dengan website NASA dan National Geographic untuk setidaknya menikmati gambar-gambar tentang alam semesta kita. Anda akan melihat betapa bumi ini hanya seperti satu pasir di antara satu truk pasir. Satu planet di antara 7 triliun planet.

Bagian kedua berisi tentang alam semesta lokal dan perkembangan makhluk-makhluk penghuninya, termasuk manusia. Dalam bagian kedua ini memang sangat menarik dimana mereka menyebutkan bahwa adanya makhluk hidup lain yang menghuni planet yang sangat dekat dengan bumi, menurut buku Urantia, makhluk yang berada di dekat bumi tersebut merupakan makhluk non-breathers atau tidak bernafas. Bagaimanapun, uraian ini masih belum mampu dibuktikan oleh sains sekarang ini.

Bagian tiga kebanyakan menjelaskan tentang riwayat bumi. Para makhluk-tengah telah mendeskripsikan jika bumi penciptaan bumi bermula dari suatu ledakan besar yang diciptakan oleh Master Force Organizers yang diutus Tuhan. Selain itu dalam bagian ketiga ini juga dijelaskan tentang adanya suatu partikel yang lebih kecil dari elektron yaitu ultimaton.

Bagian keempat tidak akan saya deskripsikan secara singkat, karena sudah berhubungan dengan agama.

Cara Penulisan Buku Urantia
Cara penulisan buku Urantia memang terkesan aneh. Menurut saya, cara seperti inipun bisa dilakukan di Indonesia, kurang lebih memang hampir mirip caranya, seperti bermain Jelangkung. Anda bertanya, Jelangkung menjawab. Entah itu nomor togel, nomor HP, atau nomor rumah sekalipun, bisa anda tanyakan pada si jelangkung. Begitulah yang terjadi dengan Penulisan buku Urantia.

William S. Sadler
Semua bermula dari seorang pria bernama William S. Sadler, dokter terkenal di Chicago. Pada awal tahun 1911, dia sering mengalami fenomena aneh ketika tidur. Istrinya, Lena Sandler mengatakan jika suaminya terkadang sulit dibangunkan dari tidur. Ketika fenomena ini terjadi, terkadang pernapasan suaminya menjadi tidak beraturan. Dalam kesaksiannya, William mengaku jika dalam tidurnya tersebut, ia sering berkomunikasi dengan apa yang dia deskripsikan sebagai “makhluk rohani”. Pada tahun 1924 kemudian, Sandler suatu pertemuan terjadi di rumah Sandler yang terdiri dari teman-teman Sandler, mantan pasien, dan rekan-rekannya, beberapa di antaranya juga sering mengalami fenomena yang sama dengan Sandler.

Pertemuan itu tiba-tiba menjadi menarik ketika Sandler mengklaim mereka bisa bertanya dan pertanyaan mereka akan disampaikan kepada “makhluk rohani” mereka untuk kemudian akan diberi jawaban. Hasilnya, ratusan jawaban terkumpul pada kontak pertama itu, meskipun pertanyaan-pertanyaan pada pertemuan pertama masih banyak yang terkesan tidak serius. Dari pertemuan pertama inilah kemudian dilakukan lagi pertemuan kedua, ketiga, dan seterusnya dimana setiap pertanyaan dan jawaban yang diberikan mulai dicatat untuk kemudian disusun dan hingga saat ini telah menciptakan suatu torehan sejarah yang baru, Buku Urantia.


Titik Lemah Buku Urantia
Artikel mengenai buku Urantia yang banyak beredar di internet memang kebanyakan hasil copas, tanpa meninjau kembali mengenai buku Urantia, artikel mengenai buku Urantia yang beredar di internet terkesan sebagai pemujaan yang tidak langsung. Padahal jika kita analisa lebih lanjut, buku Urantia mempunyai 3 titik lemah.

3 titik lemah dari buku Urantia tersebut, adalah:

  • Diklaim sebagai pewahyuan dan dihadirkan dengan ditulis.
  • Ditinjau dari ilmu sains modern, beberapa persepsi dari buku Urantia justru menentang fakta dari perkembangan ilmu sains modern.
  • Beberapa bagian buku terkesan mengandung unsur rasis juga SARA.
Diklaim sebagai pewahyuan dan dihadirkan dengan ditulis. Perhatikan deskripsi buku Urantia dari situs resminya yang saya beri efek khusus di atas. Disana dikatakan jika Tebal buku ini 2097 halaman dalam bahasa Inggris (tulisan aslinya memang dalam bahasa Inggris).

Terdiri dari 196 paper atau makalah. Ada makhluk-tengah yang menulis satu, dua, atau lebih paper.

Sepertiga buku ini, yaitu sekitar 770 halaman ditulis oleh satu tim makhluk-tengah (midwayers).
Jika para makhluk-tengah hanya menjelaskan sepanjang 770 halaman, apa yang terjadi dengan 1327 halaman lainnya. Bukankah katanya ini adalah Revelation (Wahyu)?? Perhatikan bagaimana Alkitab dan Al-Quran ditulis (maaf menggunakan dua kitab ini sebagai perbandingan), kedua kitab tersebut ditulis berdasarkan apa yang diwahyukan, bukan menulis apa yang diwahyukan kemudian menambahkannya dengan karangan narasi sepanjang 1327 halaman, padahal wahyunya hanya 770 halaman. Ini pewahyuan atau karangan narasi?


Pada paper 101, yang diberi judul 'The Real Nature of Religion,' ditulis demikian:

We full well know that, while the historic facts and religious truths of this series of revelatory presentations will stand on the records of the ages to come, within a few short years many of our statements regarding the physical sciences will stand in need of revision in consequence of additional scientific developments and new discoveries. These new developments we even now foresee, but we are forbidden to include such humanly undiscovered facts in the revelatory records. Let it be made clear that revelations are not necessarily inspired. The cosmology of these revelations is not inspired.
Paragraf ini sungguh tidak yakin akan pemaparannya sendiri. Mungkin terkesan pasrah jika keesokan harinya akan ada fakta-fakta sains yang membantah Buku urantia ini. Jelas ini hasil dari karangan narasi seseorang, tidak ada yang namanya pewahyuan setengah-setengah atau pewahyuan ragu-ragu. Agama manapun mengamini jika ilmu pengetahuan para makhluk-makhluk Tuhan tidak pernah ragu-ragu.

Selain itu, dalam buku Urantia dikatakan jika beberapa spesies telah berevolusi dengan mutasi tunggal tanpa butuh spesies transisi. Teori ini jelas hanya meng-copy dari teori Hugo De Vries, seorang ahli tumbuhan Belanda.

Pewahyuan yang Rasis. Menurut buku Urantia, manusia hasil evolusi terdiri dari ras merah (indian), kuning (cina), biru (eropa),indigo (negro), hijau, dan orange. Belakangan ditambah oleh ras ungu (Adam) yang bukan asli Bumi. Ras ungu paling banyak bercampur di Timur Tengah dan dengan ras biru (Eropa-Amerika) serta Cina Utara. Keturunan Adam inilah yang paling unggul dari genetik: ketahanan fisik, keberanian, kepandaian dan spiritual. Pewahyuankah ini?

Download 6 paper buku Urantia yang saya baca disini.


0 komentar:

Posting Komentar

Teman Kami